Jumat, 29 Juli 2011

Macam- Macam Bando








Bando Pembaca Gelombang Otak Manusia

Sebuah perusahaan asal Jepang, Neurowear, mengeluarkan sebuah bando yang dapat membaca gelombang otak manusia. Produk bando itu bernama 'Necomimi' dan sedang menjadi tren di negeri sakura itu.
Di atas bando Necomimi terdapat sepasang telinga, menyerupai telinga kucing. Uniknya, telinga kucing inilah yang menjadi indikator dalam membaca emosi manusia yang dihasilkan gelombang otak.

Laman darkmirage.com menuliskan telinga kucing yang dipasang dapat melatih kita mengontrol pikiran kita secara telepati. Jika sensor dalam bando ini akurat, maka secara refleks, telinga kucing akan bergerak.

Jika orang yang mengenakan bando dalam keadaan tegang, maka telinga kucing pada bando akan naik. Namun, jika yang memakai dalam keadaan santai, dengan sendirinya telinga itu akan turun.

Namun, Necomimi ini belum dijadikan produk final. Masih butuh banyak pengembangan yang perlu dilakukan sebelum dijual bebas pada akhir tahun nanti.

Sejarah Bando

Karangan Bunga pada Kepala Wanita

Bando telah beredar sejak era Yunani kuno, masa yang berasal dari 475 SM hingga 330 SM. Pada hari-hari, bando yang terbuat dari karangan bunga yang terbuat dari cabang zaitun. 
Tujuan awal mereka termasuk menjadi hadiah utama diberikan kepada atlet bersaing di Olimpiade asli. Dengan berjalannya waktu, Roma dan Etruscans dimodifikasi rangkaian bunga mereka dengan yang dekoratif penggunaan logam mulia seperti emas dan perak. Berbagai kayu seperti oak juga digunakan dalam produksi ini hiasan rambut yang baru diperoleh.
Sebagai Abad Pertengahan tiba, wanita yang mengenakan karangan bunga yang terbuat dari emas pun mulai kehilangan popularitas. Bando menerima popularitas modern dengan kedatangan tahun 1800. Selama periode ini, perempuan menggunakan bando dengan dihiasi dengan bulu, perhiasan, dan bunga.

Dengan kedatangan tahun 1960-an dan manifestasi dari era hippy. Bando menjadi aksesori rambut yang populer untuk perempuan dan laki-laki, dengan gaya untuk anak-anak muda dalam wujud bunga liar, pita, sutra, dan syal.

Pada 1990-an ikat kepala akan mengalami transformasi lagi. Desainer mulai memperlihatkan bando sebagai aksesori fashion yang serius dan mulai menciptakan ikat kepala yang baik elegan dan modis.

Hingga pada 2000-an ini Bando masih bertahan digunakan untuk fashion untuk anak-anak remaja.

Macam- Macam Jepit Rambut





Cerita Dongeng tentang Jepit Rambut

Jepit Rambut Sang Puteri


Dikisahkan seorang Raja memiliki tujuh Putri, ketujuh Putri yang cantik ini adalah kebanggaan Raja, kesayangan beliau.
Semua orang tahu perihal rambut panjang mereka yang hitam berkilauan itu. Dan dikenal hingga seluruh pelosok negeri. Karena itu, Raja menghadiahkan kepada mereka masing-masing seratus jepit rambut yang indah. Karena mereka sangat memperhatikan penampilannya, terutama pada rambut mereka.
Suatu pagi, Putri sulung sang Raja bangun dari tidurnya, dan seperti biasa ia menata rambutnya dengan jepitan rambut. Namun ia mendapati jepitan rambutnya kurang satu, lalu secara diam-diam ia ke kamar Putri kedua Raja, dan mengambil satu jepitan rambut.
Begitu halnya dengan Putri kedua ketika mendapati jepitan rambutnya kurang satu, lalu ia ke kamar Putri ketiga untuk mengambil jepit rambutnya.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Putri ketiga, saat ia mendapati jepitan rambutnya kurang satu, lalu dengan diam-diam ia ke kamar Putri keempat.
Putri keempat juga melakukan hal yang sama dengan putri-putri sebelumnya mengambil jepitan rambut saudarinya, Putri kelima.
Demikian juga dengan Putri kelima, ia mengambil jepitan rambut Putri keenam dan Putri keenam terpaksa juga mengambil jepitan rambut Putri ketujuh.
Akibatnya, jepitan rambut Putri ketujuh hanya tersisa 99 buah. Dan dia tak bisa melakukan hal seperti kakaknya.
Keesokannya, pangeran dari negeri tetangga yang tampan dan gagah tiba-tiba berkunjung ke istana, dan katanya kepada sang Raja: “Kemarin, burung Murai (sejenis burung penyanyi) piaraan saya menggondol sebuah jepitan rambut, saya pikir ini pasti kepunyaan para putri, dan ini sepertinya suatu takdir (pertemuan) yang unik, tidak tahu putri mana yang kehilangan jepitan rambut ini?”


Para putri Raja telah mendengar hal ini, dan dalam benak mereka masing-masing hendak berkata : “Punya saya, punya saya.” Hanya Putri ketujuh yang ke luar sambil berkata: “Jepitan rambut saya hilang satu.” Baru saja selesai berkata, rambut panjangnya yang indah jatuh tergerai karena kurang sebuah jepitan rambut. Dan sang Pangeran tak bisa tidak menjadi terkesima melihatnya.
Akhir dari cerita, sudah pasti sang Pangeran dan Putri Raja tersebut hidup bahagia selamanya sejak itu.

Mengapa begitu ada kekurangan, lalu berusaha keras untuk melengkapinya?
Seratus buah jepitan rambut, bak seperti sebuah kehidupan yang utuh sempurna. Namun dengan berkurangnya satu jepitan rambut, keutuhan ini terasa menjadi tidak lengkap.
Namun, justru karena kekurangan itu, kelak akan ada perubahan (baik), kemungkinan yang tak terhingga, bukankah ini sebuah peristiwa yang patut disyukuri!

Sejarah Jepit Rambut

BOBBY PIN , Jepit Sepanjang Masa

Add caption
Benda berbentuk jepit kecil, cenderung berwarna gelap, terbuat dari logam ini digunakan para perempuan untuk mempertahankan kerapian tatanan rambut.
Nama unik penjepit rambut perempuan ini didapat sejak tahun 1920. Sejarah tata rambut mencatat pada tahun itu, sebuah jepit hitam yang relatif kecil sering digunakan oleh penata rambut untuk mempertahankan potongan rambut bob (bob cut/bobbed hair) tetap rapi sepanjang hari.
Hal ini penting dilakukan, karena potongan rambut bergaya bob yang dipopulerkan oleh Antoine - seorang penata rambut dari Paris, Prancis - pada tahun 1909 itu, memiliki potongan pendek di tengkuk, namun dibiarkan panjang menjuntai menutupi telinga dan melancip ke arah dagu di kedua sisi wajah.
Bobby pin setia menemani perempuan di segala zaman, karena bentuknya yang tidak mencolok  Saat dikenakan, sesuai dengan semua warna dan tatanan rambut. Namun akhir-akhir ini, Bobby pin tak hanya tampil polos, melainkan dihiasi berbagai elemen agar tampil lebih menarik.